Hidup…
Yaa, inilah kehidupan. Selalu diringi
dengan kata suka dan tidak suka, setuju dan tidak setuju, mau dan tidak mau dan
semua perbandingan-perbandingan lain yang jika tidak disikapi dengan syukur dan
sabar maka akan menimbulkan masalah-masalah baru.
Maha Adilnya Tuhan..
Rencana Yang Maha Kuasa pasti sangat
teramat indah, tentunya jika kita syukuri setiap detik hembusan nafas yang
diberikan-Nya. Tak terkecuali untukku…
Ibunda tercinta yang selama ini
mengasuh, mendidik dan membesarkan, tak henti-hentinya memberikan yang terbaik
bahkan selalu ingin yang terbaik untukku. Sebentar lagi usiaku genap 22 tahun, aku
sudah harus mulai menatap dan menata masa depan, dan lagi… Ibunda tak
henti-hentinya merencanakan hal yang terbaik untuk masa depanku.
Ibundaku tercinta..
Aku sangat mengerti dan memahami
keinginanmu, tidak lain dan tidak bukan adalah untuk kebahagiaan dikehidupanku
sekarang dan masa depanku kelak. Kau melihat anak lelakimu satu-satunya mulai
tumbuh dewasa, anak tersayangmu mulai menatap masa depannya, putra tercintamu
mulai menata kebahagiaannya, mahkota keluargamu mulai mengerti dan memahami
akan pentingnya seorang wanita sebagai pendamping hidup. Kembali lagi Ibunda
ingin mempersembahkan yang terbaik untuk anaknya, untuk putra mahkotanya.
Tapi kegelisahan mulai muncul dalam
hati kecil ini, aku memahami besarnya rasa cinta dan kasih sayang Ibunda
untukku, tapi padamu ibu aku mohon, memohon dengan sangat, beri aku kebebasan memilih
untuk satu hal ini. Ini masa depanku, ini hatiku, hati putra tersayangmu.
Tidakkah engkau berikan sedikit
kepercayaan untukku memilih? Tidakkah engkau ajarkan putra tercintamu ini untuk
bisa menata hidupnya sendiri, tanpa harus bergantung kepada orang lain? Tolong…
tolong ajarkan dan tolong biarka aku untuk mandiri Ibundaku….
Ajarkan aku untuk dewasa seperti Ayah,
biarkan aku mengambil keputusan dengan akal, logika dan hatiku sendiri tanpa
ada pengaruh dari siapapun. Tidakkah Ibunda sadar, putramu ini sudah mengerti
arti hidup, sudah bisa memilah dan memilih, maka sudah saatnya Ibunda berikan
kepercayaan untukku memilih. Bahkan Ibunda melihat kepercayaan itu sudah
diberikan Ayahanda padaku?
Yakinlah Ibundaku sayang…
Akan kupersembahkan wanita terbaik
kehadapanmu, yang berakhlaqul karimah dan tentunya wanita sholehah sebagai
pendamping hidup putramu ini. Wanita yang dengan sepenuh hati mencintai
putramu, dan tentunya dengan sepenuh hati mencintai semua keluarga kita…
Engkau egois Ibunda, engkau selalu dan
selalu mementingkan kebahagiaanku, tapi tak pernah engkau izinkan dan engkau
biarkan putra tercintamu ini untuk sepenuh hati membahagiakanmu. Anakmu ini sangat ingin
membahagiakan hari-hari tua-mu Ibunda, Ayah….
Aku inginkan wanita yang bisa menyayangi
kalian seperti dia menyayangi orangtuanya sendiri. Aku inginkan wanita yang mau
merawat dan mengusap peluh kalian, aku ingin pendamping hidupku bisa bersama
denganku merawat kalian, menyunggingkan senyum diwajah Ayah Ibunda dan tentunya
membahagiakan kalian, bahagia untuk kita semua…
Saat ini memang engkau belum bertemu
dengan wanita itu Ibunda,, mungkin karena itu engkau belum bisa yakin bahwa
wanita itu yang terbaik untukku, tapi jika momen pertemuan itu datang, dan
engkau sudah mengenali wanita yang merebut hati putra mahkotamu, Insya Allah
aku yakin engkau akan dengan senang hati menerima kedatangannya ditengah-tengah
keluarga kita. Tapi jika Ibunda belum puas dengan pilihan hati putramu, maka
silahkan carikan wanita terbaik yang melebihi wanita pilihan hati putramu, dan
aku yakin Ibunda tidak akan menemukannya, karena wanita pilihan putramu, adalah
wanita terbaik, wanita hebat. Bukankah setiap Lelaki yang sukses ada wanita
hebat yang setia mensupportnya dari belakang? Tidakkah Ibunda inginkan hal itu
juga berlaku padaku?
Aku yakin se yakin-yakinnya, pasti itu
harapan terdalam ibunda selama ini. Tolong…. Tolong berikan Restumu untukku,
untuk kami.. Aku ingin hidup bersama wanita pilihan hati ini, wanita yang bisa
memahami dan menyejukkan jiwa putra mahkotamu…
Suara Hati Putramu………..
ditemani rintikan hujan,,,,
Padang, 1 Desember 2013
2 komentar:
Subhanallah, engkau kekasihku, mengetuk dini raga ini, menanam terlalu dalam cinta ini. Beriring derai airmata syukur yang luar biasa, syukur yang tiada habisnya, sepenuh raga dan jiwa ini ba'da Adzan Magrib Berkumandang, dipenghujung 2013 ini, bersujudku sepenuh hati,
semoga teruntuk kita restu dan Ridho-Nya, melalui jiwa-jiwa terkasih, Ibu dan Ayah kita, senantiasa merestui langkah hati ini, beriring do'a-do'a terbaik beliau, raga ini mengerti usaha kita mustinya mengiringi,dan untuk itu Ami yakinkan hati, melangkah, berjuang bersamamu...karena ini lebih berarti dari sekedar mimpi... Aamiin yaa Allah...
Kuikhlaskan hatiku sepenuhnya untuk engkau jaga, senantiasa raga dan ini ikhlas untuk bersabar menantimu, menanti hari itu, berbahagia menjadi makmummu, berada satu saff dibelakangmu, memeluk hatimu ketika letih,sedih dan marahmu mengudara, bermanja dipangkuanmu untuk kau sayang dan kau lindungi, berdiskusi bersamamu untuk memeluk Dunia, bermimpi dan hidup bersamamu hingga nafas takbersisa. Mari melangkah mencari restu mereka yang terkasih, restu-Nya. Dengan sabar yg besar, dengan ikhlas yang tuntas, dengan jujur yang takterukur, dengan ikhtiar yang mengakar, serta dengan Do'a yang takternoda... mari usung niat Lillahi Ta'ala.... <3
لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ دُعَاءٌ
“Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Tuhan kecuali doa”
Posting Komentar