34 Jam




Bahagia? Jangan ditanya
Menyenangkan? Apalagi
Begitu indah kisah ini terangkai. Selalu ada keindahan tersendiri disetiap detik sejak kita ikrarkan untuk menyatukan hati kita sebagai tahap awal menuju kebahagiaan masa depan.
Senyum itu masih mengembang.
Betapa nyamannya jiwa menatap wajah itu. Dua senyuman pelengkap kebahagiaan ini. Puji Syukur atas segala Karuniamu Yaa Rabb… Dengan semangatnya mereka menunggu kedatangan kami. Ya Allah, kebahagiaanku berawal dari kebahagiaan mereka.
Ayahanda, ibunda tercinta…
Aku akan selalu disamping kalian, menemani dan melayani masa tua ayah ibunda. Tak usah dirisaukan, aku tak akan pergi, sekarang hanya menunggu pendidikan ini berakhir, setelah itu aku akan pulang mengabdi ditanah kelahiran, mengabdi kepada manusia-manusia hebat yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkanku.

***
Tercatat tanggal 06 Desember 2013. Penghujung tahun, tapi awal dari kebahagiaan masa depan. Jum’at, ya… dalam agama kita ini hari yang paling baik, hari ini pula kubawakan gadis pilihan hati ke pangkuan Ayah Ibunda tersayang…

***bersambung…………

1 komentar:

Wulandari mengatakan...

34jam yang luar biasa ini tiada akan terlupakan, debar jantung yang terus berpacu buatku lemah, namun hadirmu mengokohkan langkah ini, untuk sepenuh hati melukis senyum diwajah mereka, mengenal mereka dengan hati, memahami khawatir mereka dengan nurani, dan pada kali ini hadirmu kasih membawa terlau banyak kebahagiaan di kehidupan yang kulalui.
Menjadi pendampingmu tak sekedar lagi harapan, tak lagi sebatas mimpi, tapi itulah do'a terakhir untuk hidup dan masa depanku, bersamamu, dimilikimu, dilindungimu dan dicintaimu serta mengimamiku, menuju keridho'anNya, menjadi insan terbaik dihadapanNya...Aamiin..

Posting Komentar